Sistem Informasi Lembaga Keuangan Mikro

No comment 2401 views

Perkembangan kebutuhan masyarakat di semua lini mendorong pemerintah dan masyarakat dunia usaha menyediakan layanan yang dapat memberikan dukungan pembiayaan dan pengelolaan keuangan di luar perbankan besar seperti BNI, BRI, BCA dan bank-bank yang sejenis. Kehadiran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam skala yang terbatas dan dengan meodel administrasi yang tidak seketat perbankan besar. Kehadiran LKM dapat menjadi solusi bagi kelompok masyarakat yang secara formal belum memenuhi syarat bisnis perbankan. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang secara khusus didirikan dengan maksud untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggotanya dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. Terdapat banyak bisnis seperti yang di luas dalam beberapa wesite tentang bisnis dan usaha kecil.

Untuk meningkatkan pelayanan bagi nasabah, perlu adanya dukungan penggunaan teknologi informasi karena sebaran daerah layanan yang umumnya hingga ke pelosok daerah. Dalam penelitian yang dilakukan pada LKM di Uganda, Ssewanyana (2009) menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi bagi LKM mendukung dua tujuan utama yaitu sustainability dan outreach to the poor people.

 

Dari hasil penelitian Ssewanyana (2009) teknologi informasi bermanfaat untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi operasi, meningkatkan pelayanan, meningkatkan dana tabungan, mengendalikan biaya transaksi, meningkatkan produktifitas (market performance), dan meningkatkan jangkauan kepada masyarakat kecil. Meskipun terdapat manfaat, tetap ada kendala dalam pengembangan teknologi informasi bagi LKM khususnya pada negara berkembang.

Kendala tersebut antara lain (1) terbatasnya infrastruktur komunikasi dan bandwidth internet yang menghambat usaha menjangkau daerah rural, (2) masyarakat masih ada yang tidak memiliki identitas yang jelas dan tidak memiliki catatan pinjaman, mengharuskan LKM berinvestasi lebih besar dalam teknologi informasi untuk memberikan layanan kepada mereka, (3) masyarakat yang masih awam terhadap teknologi informasi, serta (4) keterbatasan dana untuk investasi infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi. Kendala tersebut tetap harus dihadapi dan diselesaikan untuk tetap bisa memberikan layanan kepada masyarakat kecil (Ssewanyana, 2009).

Keterbatasan yang dimiliki LKM dari sisi teknologi tidak berarti penggunaan teknologi tidak sesuai untuk LKM. Kompleksitas proses bisnis yang ditangani dan banyaknya proses pelaporan yang harus dilakukan menimbulkan masalah jika diselesaikan dengan proses manual.

author
No Response

Leave a reply "Sistem Informasi Lembaga Keuangan Mikro"